Catur Bekel Dumadi
Bagian - bagian Catur Bekel Dumadi yaitu Suka (kebahagiaan), Dukha (kesedihan), Lara (kesengsaraan), dan Pati (kematian).

Om Swastyastu. Hidup sebagai manusia memiliki kelebihan dari makhluk hidup lain, yaitu berupa Idep. Sehingga manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain menyadari hal tersebut, kita juga harus menyadari bahwa kita hidup di Dunia ini membawa bekal. Dalam Agama Hindu, bekal tersebut yaitu Catur Bekel Dumadi. Catur Bekel Dumadi merupakan empat bekal yang manusia bawa dalam kehidupan ini. Adapun bagian - bagiannya yaitu Suka (kebahagiaan), Dukha (kesedihan), Lara (kesengsaraan) dan Pati (kematian).

 

Hidup menjadi manusia harus mampu berbuat baik, agar di kehidupan kita nanti dapat memperoleh hasil karma yang juga baik. Karena hidup menjadi manusia sangat sulit untuk kita peroleh, jangan sampai kita terlahir kembali pada kehidupan yang lebih rendah. Seperti halnya penjelasan kutipan Saramuscaya Sloka 8, yaitu sebagai berikut :

Iking tang janma wwang, ksanika-swabhawa ta ya, tan pahi lawan kedapning kilat, durlabha tova matangnyan pongakena ya ri kagawayanning , dharmasadhana, sakarananging manasanang sangsara, swargaphala kunang

Saramuscaya. 8

Artinya :

Kelahiran menjadi manusia, pendek dan cepat keadaannya itu, tak ubahnya dengan gerlapan kilat, dan amat sukar untuk terlahir sebagai manusia; oleh karenanya itu, gunakanlah sebaik-baiknya kesempatan menjadi manusia ini untuk melakukan penunaian Dharma, yang menyebabkan musnahnya proses lahir dan mati, sehingga berhasil mencapai sorga.

 

Sadirlah terlebih dahulu, kalau kita hidup di Dunia ini itu singkat. Manfaatkan kelahiran sebagai manusia untuk selalu berbuat baik. Perbuatan kita saat ini, akan menetukan kehidupan kita kedepannya. Selain mengerti bahwa kita hidup di Dunia ini membawa hasil karma di kehidupan terdahulu. Kita juga harus paham, bahawa kita hidup di Dunia ini membawa bekal. Bekal tersebut harus mampu kita terima dengan perasaan iklas dan sewajarnya.

Pengertian Catur Bekel Dumadi

Catur Bekel Numada berasal dari kata "Catur" yang artinya empat, "Bekel" yang artinya bekal, dan "Dumadi" artinya kehidupan di Dunia ini. Jadi Catur Bekel Dumadi dapat berarti empat bekal yang kita bawa di kehidupan ini. Adapun bagian - bagiannya yaitu Suka yang berarti kebahagiaan, Dukha berarti kesedihan, Lara berarti kesengsaraan, dan Pati berarti Kematian.

 

Kita sebagai manusia harus mampu sadar dengan kehidupan ini, bahwa kita akan selalu mengalami keempat hal tersebut. Tidak ada seorangpun yang bisa terlepas dari keempat hal tersebut. Semua orang pasti akan mengalami kebahagiaan saat berhasil dalam bidang tertentu. Begitu halnya merasakan kesedihan saat mengalami musibah. Akan pernah merasakan kesengsaraan di Dunia ini. Serta mampu menyadari bahwa hidup di Dunia tidaklah abadi, karena suatu saat nanti kita pasti akan mati.

 

Ajaran Catur Bekel numada, mengajarkan kita sebagai manusia untuk memahami kehidupan di Dunia ini. Secara gari besar, kita harus memahami cara bersikap sewajarnya saat mengalami kebahagiaan, kesedihan, cobaan kehidupan dan harus mampu siap akan kematian. Karena bagaimanaun, kita tidak akan bisa menghindari keempat bagian dari Catur Bekel Dumadi tersebut.

Bagian - Bagian Catur Bekel Dumadi

Suka

Suka merupakan perasaan yang selalu senang, suka dan bahagia. Setiap orang yang terlahir di Dunia ini pasti akan merasakan kebahagian. Bahagia karena mencapai sesuatu hal, bahagia karena bertemu dengan keluarga dan perasaan - perasaan lainnya yang membuat kita bahagia. Tetapi kita juga harus menyadari. Kebahagiaan itu tidak selamannya. Itulah kenapa, kita harus mampu bersikap sewajarnya ketika mengalami kebahagiaan.

 

Suka maupun Dukha merupakan dua hal yang tidak bisa kita hindari. Saat kita mengalami kebagiaan, pasti kita juga akan mengalami kesedihan. Berusahalan untuk bersikap sewajarnya terhadap kedua hal tersebut. Saat mengalami kebahagiaan, ingatlah perjuagan - perjuangan yang kita lakukan untuk mencapai hal ini, agar kita mampu mensuyuki segala tantang yang kita hadapi.

Dukha

Dukha merupakan perasan sedih atau duka. Seperti halnya perasaan Suka, manusia yang terlahir di Dunia ini juga merasakan kesedihan. Kita harus mampu bersikap sewajarnya ketika mengalai kesedihan. Karena kita sadar ini semua tidak selamanya. Memang saat ini kita mengalami kesedihan, tetapi hal ini tidak selamanya. Serta harus yakin, setiap kesedihan yang kita alami bersifat sementara. Setelah kesedihan pasti akan ada kebahagiaan.

 

Seperi halnya perputaran siang dan malam, yang saling bergantian. Bukankan perputaran tersebut mampu memberi keseimbangan dalam kehidupan. Begitu halnya tubuh kita. Kita tak mungkin untuk bekerja selamanya tanpa istirahat / tidur, karenan hal tersebut akan membebani tubuh kita. Serta akan membuat tubuh kita sakit. Oleh sebab itu, syukuri apa yang kita terima saat ini, dan bersikaplah sewajarnya.

Lara

Lara merupakan perasaan kesengsaraan, penderiaan dan kesakitan. Setiap orang di Dunia ini pasti akan mengalami penderitaan. Menderita karena mengalami rasa sakit yang tidak kunjung sembuh, keterbatasan fisik dan, perasaan penderitaan - penderitaan lainnya.

 

Sebenarnya semua orang pasti memiliki pendiritaan masing masih, dan juga penderitaan tersebut pasti berbeda - beda. Kita harus mampu menyadari kalau di kehidupan ini, tidak akan pernah lepas dari penderitaan.

 

Terdapat satu hal penderitaan yang harus kita kendalikan, yaitu penderitaan pikiran. Pikiran menjadi penentu terhadap respon kita. Sama halnya dengan konsep Tri Kaya Parisudha, pikiran akan mempengaruhi apa yang akan kita ucapkan dan tindakan kita. Jangan sampai kita menderita karena pikiran kita, terutama pikiran yang selalu mengeluh dan membandingkan diri dengan orang lain.

 

Milikilah keiklasan dalam menghadapi segalan cobaan kehidupan, mulailah dari mengendalikan pikiran - pikiran kita. Karena pikiran yang tenang, baik dan suci. Akan mempengaruhi cara kita memandang segala cobaan yang kita alami.

Pati

Pati merupakan siklus kematian atau Pralina. Menjadi akhir hidup Manusia di Dunia ini. Sadarilah kalau hidup di Dunia ini tidak abadi. Akan ada kematian yang selalu menghantui. Memang saat ini kita masih hidup. Apakah kita bisa mengetahui, apakah hari esok kita masih hidup?

 

Kita harus menyadari, hidup di Dunia ini sementara. Hidup di Dunia ini cuma satu kali. Memang akan ada siklus kelahiran kembali yaitu Punarbawa, serta kita akan hidup membawa buah Karma dari kehidupan terdahulu. Kita juga akan mengalami siklus kematian. Saat kita mati sekarang, berarti di kehidupan kita nanti akan membawa hasil Karma di kehidupan sekarang.

 

Sudahkan aku berbuat baik sekarang? Jika besok aku mati, apa hal kebaikan yang aku tinggalkan di Dunia ini. Sudahkan aku berlaksana Asubha Karma (Karma Baik). Sehingga di Kehidupan nanti, aku akan hidup lebih baik dari saat ini. Cobalah tanyakan kepada diri kita sendiri, tentang kematian. Karena siap maupun tidak, semua orang pasti akan mati.

 

Dengan menyadari kalau kita akan mati, maka diri kita akan mampu mensyukuri kehidupan. Memiliki keinginan untuk berbuat baik, memiliki keinginan untuk menjadi pribadi yang berguna di kehidupan ini.

Kesimpulan

Semua orang akan mengalami siklus kehidupan dengan membawa hasil Karma di kehidupan terdahulu. Selain membawa hasil buah karma, Manusa hidup di Dunia ini juga membawa bekal. Bekal tersebut yaitu Catur Bekal Dumadi. Adapun bagian - bagian dari Catur Bekal Dumadi yaitu Suka artinya kebahagiaan, Dukha artinya kesedihan, Lara artinya pendertiaan dan Pati artinya kematian.

 

Keempat hal tersebut merupakan bekal yang harus manusia terima. Karena semua orang yang lahir di Dunia ini pasti membawa keempat bekat tersebut. Tidak akan ada seseoang yang tidak pernah merasakan kebahagiaan, semua orang pasti pernah merasakan kesedihan, setiap orang pernah mengalami kesusahan dalam hidupnya, dan setiap orang pasti akan mati.

 

Dengan menyadari keempat hal tersebut, semoga kita lebih mampu mensyukuri kehidupan ini. Lebih menghargai segala cobaan dan rintangan yang kita jalani. Saat mengalami kesediha, ingatlah kalau kita akan menerima kebahagiaan. Kebagaian tersebut akan muncul ketika kita mampu melewati segala cobaan yang menghadang. Serta harus mampu berbuat baik dan meningkatkan derajat kehidupan kita. Biak dengan pikiran, ucapan dan tindakan yang baik. Om Shanti-Shanti-Shanti Om

Daftar Pustaka

Catur Bekal Dumadi : Empat bekal kita hidup

4 Catur Dalam Agama Hindu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top