Sanggah Pelinggih Bali
Tedapat 3 pelinggih yang disarankan ada di dalam pekarangan, yaitu Pelinggih Kemulan, Taksu dan Datu Pengelurah.

Menurut Pandita Empu Jaya Acharya Nanda yang dikutip dari Tribun News. Tedapat 3 pelinggih yang disarankan ada di dalam pekarangan, yaitu Pelinggih Kemulan, Taksu dan Datu Pengelurah. Tetapi jika pekarangan sempit, beliau menyarankan hanya mendirikan Pelinggih Penunggu Karang dan Pelinggih Padma, dengan yarat karang wayahnya telah didirikan Pelinggih lengkap.

Pelinggih Kemula

Pelinggih Kemula merupakan pelinggih untuk memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa, sebagai manifestasinya Sang Hyang Tri Murti ( Brama, Wisnu dan Iswara ). Beliaulah yang dipuji dipelinggih rong tiga. Selain itu, dalam pelinggih rong tiga juga memuja roh leluhur atau tempat berstananya Sang Hyang Atma. Sebelah kanan adalah Ayah bergelar paratma, disebelah kiri Ibu bergelar siwatma dan ditengan raganya atau dirinya (purusan pradana) yang bergelar Sang Hyang Tuduh. Sanggah Kemula harus ada disetiap pekarangn rumah

Pelinggih Taksu.

Masyarakat Bali mendirikian sanggah taksu untuk memuja manifestasi Tuhan Yang Maha Esa yang sebagai Param Siva, Sadha Siwa, dalam wujud Sanghyang Taksu. Untuk pendirian Pelinggih takus di Bali, itu tergantung Desa Kala Patra masing masing wilayah. Berdasarkan kamus Bahasa Bali Indonesia, Taksu merupakan kekuatan magis yang memberikan kecerdasan, keindahan dan mujizat kepada seseorang. Kekutan tersebut dapat kita lihat dari seseorang yang sudah metaksu, ataupun seseorang yang memiliki taksu. Apapun pekerjaan ataupun profesi seseorang diharapkan harus memiliki Taksu, agar pekerjaan yang dilakuan memiliki manfaat. Adapun tujuan pendirian sanggah Taksu yaitu untuk memohon penganduhrahan ataupun restu dari Sang Hyang Taksu, agar profesi yang kita lakukan dapan jalan yang maksimal.

Pelinggih Datu Pengelurah

Pelinggih Pangelurah dibangun diarea utama mandala dan berada di sebelah kiri Pelinggih Kemulan. Menurut sastra sarining sastra Empat, menyebutkan catur sanak atau empat saudara kandung sebagai pelindungi Manusia. Mulai dari menjaga saat manusia di kandungan Ibu, terlahir di Dunia, dan menjaga pada saat manusia meninggal. Jadi Sedan Angluran berfungsi untuk menjaga roh leluhur di alam pitara. oleh sebab itu Pelinggih Pengelurah berada di sebalah kiri Rong Tiga.

Kesimpulan

Masyarakat Hindu Bali dalam membangun pekarangan rumah, diharapkan untuk mendirikan tiga sanggah pelinggih utama, yaitu Pelinggih Taksu, Pelinggih Kemulan dan Pelinggi Datu Pengelurah. Pendirian Pelinggih Taksu bertujuan untuk memohon penanguhrahan kepada Sang Hyang Taksu, agar pekerjaan ataupun profesi kita memperoleh jalan maksimal. Pelinggih Kemulan merupakan tempat stananya sang Hyang Tri Murti, beliau sebagai penjaga, pemeliharan dan pelebur alam semesta. Selain itu Pelinggih kemulan juga sebagai stananya leluhur kita. Pelinggih yang terakhir yaitu Pelinggih Pangelurah, yang merupakan sebagai stana saudara kandung (catur sanak). Beliau merupakan penjaga pada saat manusia masih di dalam kandungan, terlahir di dunia ini dan penjaga sampai manusia meninggal, bahkan menjadi penjaga pada saat roh telah disucikan.

Sumber

Pelinggih yang harus ada dipekarangan rumah

Mengapa ada pelinggih Taksu

Sanggah Kemulan Rong Tiga

Pelinggih Pangelurah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top