Pengertian dan Bagian – Bagian Dasa Nyama Brata, Beserta Contohnya
Dasa Nyama Brata adalah sepuluh macam pengendalian keinginan dalam tahap mentah untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Om Swastyastu. Salah satu Ajaran Susila dalam Agama Hindu yaitu Dasa Nyama Brata. Adapun pengertian dari Dasa Nyama Brata adalah sepuluh macam pengendalian keinginan dalam tahap mentah untuk mencapai kesempurnaan hidup. Bagian - bagiannya yaitu Dana, Ijya, Tapa, Dyana, Swadhyaya, Upasthaninggraha, Upawasa, Mona, dan Snana. Dengan menerapkan ataupun mengamalkan Ajaran Dasa Nyama Brata, maka kita akan mampu menjadi pribadi yang berbudi luhur.

 

Ajaran Agama Hindu juga mengajarkan umatnya untuk mampu menerapkan ajaran susila / etika dalam kehidupan sehari - hari ataupun di masyarakat. Dalam Ajaran Agama Hindu mengategorikan ajaran etika kedalam dua bagian, yaitu Asubha Karma dan Subha Karma. Asubha Karma yaitu tingkah laku yang baik, ajaran ini meliputi Tat Twam Asi, Tri Kaya Parisuda, Dasa Nyama Brata, dan Dasa Yama Brata. Sedangkan Subha Karma yaitu tingkah laku tidak baik yang harus kita hindari, ajaran ini meliputi Sad Ripu, Sapa Timira dan Sad Atatayi.

 

Semua konsep ajaran Susia tersebut akan bermafaat bagi kita, ketika kita mampu meladasinya dengan ajaran Tri Kaya Parisudha. Tri Kaya Parisudha yaitu tiga tinggah laku yang baik dan benar. Tiga tinggah laku tersebut yaitu Manacika (pikiran yang baik), Wacika (ucapan yang baik), dan Kayika (tindakan yang baik). Saat kita mampu bertingkah laku yang baik, maka kita akan mampu menerapkan ajaran - ajaran susila tersebut dengan baik.

Pengertian Dasa Nyama Brata

Dasa Nyama Brata berasa dari Bahasa Sansekerta. Dasa artinya Sepuluh, Nyama artinya pengendalian keinginan dalam tahap mental, dan Brata artinya keingingan atau kemauan. Jadi Dasa Nyama Brata adalah sepuluh keingian pengendalian mental untuk mencapai kesempurnaan batin dalam hidup dan kehidupan ini.

Bagian - Bagian Dasa Nyama Brata

Dana

Dana artinya bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan. Ida Sang Hyang Widi telah memberikan rejeki kepada umatnya. Maka kita memiliki kewajiban untuk bersedekah. Besedekah tidak harus berupa uang ataupun harta benda. Tetapi bersedekah juga berarti memberikan bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

 

Sadarilah kalau kekayaan itu tidak kekal adanya, kekayaan yang kita miliki saat ini merupakan sebuat titipan dari Tuhan. Adapun tujuannya untuk membantu ataupun menolong sesama. Lakukanlah Bersedehan atau berdanan punia secara tulus iklas, jangan pernah merasa marah ataupun kecewa saat memberik sedekah. Lakukanlah dengan niat yang baik, Astungkara Ida Sang Hyang Widi Wasa akan memberkati.

Contoh penerapan ajaran Dana dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Membiasakan diri untuk membantu seseorang yang mengalami kesusaha,
  2. Berdana punia pada saat berlangsungnya upacara agama,
  3. Bersedekah kepada orang miskin atau orang sakit.

Ijya

Ijya artinya Pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widi ataupun leluhur. Kita merupakan percikan terkecil dari Tuhan. Kita bisa hidup ke dunia ini karena Tuhan menganugraki kita Atma. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya untuk memuja keagungan Tuhan. Begitu halnya menghaturkan rasa bakti kepada para leluhur ataupun Orang Tua. Berkat mereka kita bisa terlahir di dunia ini, dan berkat mereka kita bisa hidup layak di dunia ini.

Contoh penerapan ajaran Ijya dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Melalukan Puja Tri Sandya,
  2. Rajin berdoa setiap hari ataupun melakukan persembahyangan pada hari raya tertentu,
  3. Mengadakan upacara Pitra Yadnya,
  4. Menghormati Orang Tua ataupun leluhur.

Tapa

Tapa artinya melatih diri agar dapat mencapai ketenangan hati dan melatih diri untuk mengendalikan emosi. Pengendalian diri menjadi penentu tindakan kita. Apalagi melatih untuk mengendalikan pikiran kita. Melatih untuk selalu berfikir positif walaupun sedang mengalami musibah, melatih diri untuk menahan rasa marah ketika sedang kesal, dan melatih pengendalian diri lainnya. Apapun situasi yang kalian alami, berusahalah untuk mengendalian diri.

Contoh penerapan ajaran Tapa dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Berlatih diri untuk mengendalikan pikiran, seperti berfikir jernih saat mengalami musibah,
  2. Berlatih diri untuk mengendalikan keinginan, seperti selalu mensyukuri yang kita miliki saat ini, dan tidak memiliki keinginan untuk memiliki hak miliki orang lain.
  3. Berlatih diri untuk mengendalikan ucapan, agar ucapan yang kita sampaikan tidak menginggung atapun menyakiti perasaan orang lain, seperti tidak berkata kasar, mencela, mecaci maki, menfitnah dan lainnya.
  4. Berlatih diri untuk mengendalikan perbuatan, seperti tidak mencuri, menyakiti orang lain menggunakan kekerasan, berbuat onar dan lainnya.

Dyana

Dyana artinya pemusatan pikiran kepada Tuhan/ Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selalu letakkan Tuhan pada setiap aktifitas yang kita lakukan. Setiap orang memiliki atma, dan pastinya setiap orang akan terhubung dengan Tuhan. Dengan cara memusatkan pikiran kepada Tuhan, maka kita tidak akan pernah merasa sendiri. Karean Tuhan akan selalu menyertai kita. Oleh sebab itu berusahalah semaksimal mungkin dan selalu sertakan Tuhan.

Contoh penerapan ajaran Dyana dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Berlatih memusatkan pikiran dengan cara sembahyang,
  2. Berlatih memusatkan pikiran pada saat menghadapi ujian, baik itu ujian di sekolah, tempat kerja ataupun ujian kehidupan,
  3. Memusatkan pikiran pada saat mengerjakan kegiatan kita saat ini.

Swadhyaya

Swadhyaya artinya mempelajari veda atau ajaran Agama. Ajaran Agama merupakan sebuah cara bagi diri kita sendiri untuk dapat mengetahui hal baik dan buruk. Seperti halnya ajaran Dasa Nyama Brata ini dan ajaran - ajaran lainnya. Karean setiap ajaran - ajaran yang terkadung dalam Agama, akan menuntun umatnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Serta mampu membedakan perbuatan yang baik dan buruk.

Contoh penerapan ajaran Swadhyaya dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Tekun mempelajari ajaran Agama Hindu, serta menerapkan ajaran - ajaran tersebut,
  2. Rajin belajara buku - buku Agama atapun buku - buku yang berguna bagi kehidupan,
  3. Mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari - hari.

Upastaninggraha

Upastaninggraha artinya mengendalikan hawa nafsu. Apapun yang sifatnya berlebih tidak baik. contohnya nafsu makan, ketika kita mengkonsumsi makan secara berlebihan, maka dapat berakibat buruk pada kesehatan. Begitu halnya nafsu seksual yang harus kita kendalikan. Oleh sebab itu kendalikanlah hawa nafsu tersebut, sehingga mampu berguna terhadat diri kita sendiri.

Contoh penerapan ajaran Upastaninggraha dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Menghindari berduaan dengan lawan jenis di tempat sepi,
  2. Menghindari berpakaian ketat, sexy dan merangsang,
  3. Tidak mengikuti akun - akun sosial media yang dapat meningkatkan nafus seksual,
  4. Mengendalikan pikiran agar tidak memiliki pikiran - pikiran yang dapat membangkitkan nafus kelamin.

Bratha

Bratha artinya mengekang diri terhadap makan dan minuman atau taat kepada sumpah dan janji. Apapun yang kita ucapkan merupakan sebuah janji yang kita harus tepati. Semisal kita berjanji untuk bangun pagi, maka ke esokan hari kita harus menetapi janji tersebut. Jangan pernah mengucapkan janji kepada orang lain, ketika diri kita belum mampu menetapi janji kepada diri kita sendiri. Terutama berjanjilah kepada pikiran, ucapan dan tindakan kita untuk selalu berfikir positif.

Contoh penerapan ajaran Bratha dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Berjanjilah kepada diri sendiri untuk berprilaku yang baik,
  2. Taatilah apa yang menjadi janji kepada diri sendiri, seperti saya berjanji untuk menjadi seseorang yang berguna, berjanji untuk menolong sesama, berjanji untuk berbakti kepada Orang Tua, dan janji - jani lainnya.
  3. Menepati janji kepada orang lain.

Upawasa

Upawasa artinya mengendalikan hawa nafsu makan dan minum. Berusaha untuk mengontrol makan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Makan yang tidak baik akan berakibat buruk pada diri kita. Sedangkan makanan yang sehat, bergisi dan seimbang akan berakibat baik kepada diri kita. Memang akan menerima kenikmatan saat kita mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Tetapi sadarilah, apapun yang kita konsumsi tidak berdampak langsung kepada kita, tapi akan berakibat bertahun - tahun berikunya.

Contoh penerapan ajaran Upawasa dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Mengkonsumsi makana dan minuman yang sehat dan baik bagi tubuh,
  2. Menghindari makan makanan yang berlebih karena hawa nafus semata,
  3. Hindari makan makana yang tak layak konsumsi, seperti makana basi, kedaluarsa, tidak sehat, dan tidak jelas asal usulnya.

Mona

Mona artinya membatasi perkataan. Jangan pernah berkata ataupun berucap tanda ketidak jelasan, apalagi tanpa kejelasan fakta. Sebaiknya pikirkan terlebih dahulu kata - kata yang akan kita ucapkan. Jangan sampai perkataan kita dapat menyinggu orang lain, dan lebih parahnya membuat orang lain sakit hati. Berkatalah secara sopan, dan baik kepada orang lain. Serta hindari berkata bohong, kasar, menghina ataupun mengancam.

Contoh penerapan ajaran Mona dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Menghidari berkata kasar, mencaci maki, berbohong, menghina dan mengejek orang lain,
  2. Berfikir terlebih dahulu sebelum berucap,
  3. Melihat fakta yang sebenarnya sebelum menghakimi orang lain.

Snana

Snana artinya tekum melakukan penyucian diri dengan rajin membersihkan diri dan sembahyang. Berusaha mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan, terutam mensyukuri diri sendiri. Rajinlah membersihkan diri, merawat diri, berpakaian yang baik dan sopan. Serta lakukanlah persembahyangan untuk mensyukuri anugeran Tuhan.

Penyucian diri tidak hanya membersihkan badan kita, tetapi kita harus mengimbanginya dengan pembersihan rohani. Pembersihan badan dengan cara merawat diri secara teratur. Pemberisihan pikiran dengan kejujuran. Pembersihan Atma dengan ilmu dan tapa. Pembersihan akan dengan kebijaksanaan.

Contoh penerapan ajaran Snana dalam Dasa Nyama Brata, seperti :

  1. Rajin membersihkan badan secara teratur,
  2. Rajin merawat badan secara teratur,
  3. Rajin Sembahyang,
  4. Menghindari pikiran ataupun tindakan yang dapat membuat pikiran kita kotor.

Kesimpulan

Ajaran Agama Hindup mengajarkan umat untuk mampu mengendalikan diri. Ajaran tersebut yaitu Dasa Nyama Brata, yang artinya sepuluh keinginan mengendalikan mental untuk mencapai kesempurnaan batin. Bagian - bagian dari Dasa Nyama Brata yaitu :

  1. Dana artinya memberi sedekah,
  2. Ijya artinya memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa dan Leluhur ataupun Orang Tua,
  3. Tapi artnya melatih diri untuk mengendalikan emosi,
  4. Dyana artinya memusatkan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa,
  5. Swadyaya artinya mempeladi dan mengamalkan ajaran veda ataupun ajaran Agama,
  6. Upastainggraha artinya mengendalikan hawa nafsu,
  7. Brata artinya tepat janji,
  8. Upawasa artinya mengendalikan hawa nafsu terhadap makanan dan minuman,
  9. Moan artinya membatasi perkataan,
  10. Snana artinya tekun melakukan penyucian diri.

Ajaran Dana Nyama Barata dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari, yaitu dengan cara memahami konsep Tri Kaya Parisudhya. Dengan cara berfikir yang baik, berucap yang baik dan berlaksana yang baik.

 

Kita tidak akan memiliki niat untuk melakukan danan punia, ketika pikiran kita negatif. Semisal selalu memiliki pikiran ketidak pedulian terhadap orang lain, dan menganggap kesusahan orang lain merupakan tanggung jawab orang tersebut. Om Shanti-Shanti-Shanti Om

Daftar Pustaka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top