Kutipan Lontar Sundarigama
Buda Kliwon Ugu pasucian Sang Hyang Ayu, kalingania astiti Hyang Mami Nirmala, Shang Yhang Mas Manik meketel, prakertinia canang yasa wangi-wangi, kembang payas, ring luuring aturu, muang ring sanggar / Padmasana.
Artinya : Buda Kliwon Ugu merupakan pasucian Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati. Bantennya canang yasa, dan wangi - wangi. Menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur, serta di sanggah / Padmasana.
Dalam lontar tersebut juga menyebutkan tentang hal - hal yang musti kita lakukan pada saat Hari Buda Kliwon Ugu, kutipan lontar tersebut sebagai berikut :
Kapertama, Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira. Kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi. Katigania ayuning praja mandala.Artinya: Pertama, untuk memohon keselamatan Tri Mandala, untuk memohon keselamat terhadap diri sendiri. Kedua, untuk memohon keselamat sanak keluarga seketurunan. Ketiga, memohon keselamat Negara, Alam beserta isinya.
Buda Kliwon
Seperti halnya dalam Lontar Sundarigama, dalam lontar tersebut jelas menyebutkan manfaat hari Buda Kliwon, yaitu untuk memuja Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati. Pemujaan tersebut bertujuan untuk memohon keselamata ketiga dunia, yaitu diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta secara keseluruhan.
Hal ini juga sejalan dengan aspek dewata yang bertemu pada hari Buda Kliwon. Sanghyang Mahadewa sebagai penguasa alam semesta beserta isinya, hal ini juga termasuk ketiga dunia yaitu diri sendiri, sesama manusia dan alam semesta. Alam tersebut juga disebut Bhuana Agung dan Bhuana Alit.
Dalam Kalender Bali, hari Buda Kliwon sangat baik untuk melaksanakan sembah bakti kepada Ista Dewata. Bertujuan untuk memperoleh penganugrahan terhadap Tri Loka Bhuana Agung ( Swah Loga, Bwah Loga, dan Bhur Loka). Serta bertujuan untuk memohon peleburan mala/ kekotoran yang ada di Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Serta agar terbebas dari pengaruh - pengaruh negatif Tri Mala (perbuatan, perkataan dan pikiran yang hina dan kotor) atau pengaruh yang berlawan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha.
Dengan melaksananya rangakaian kegiatan ataupun upacara pada hari Buda Kliwon, maka kita sebagai manusai juga ikut serta mendoakan segala yang ada di dunia ini. Bahkan dituntut untuk tidak selalu mementingkan diri sendiri. Karena di duni ini hidup tidak sebatas mementingkan diri sendiri.
Watak dan Karakter Kelahiran pada Buda Kliwon Ugu
Berdasarakan hari kelahirannya, watak dan karakter sesorang itu berbeda - beda. Meskipun mebayara atau naurin hutang - hutang telah dilaksanakan pada saat upacara otonan, tetapi watak dan karakter seseorang juga dipengaruhi oleh hari kelahirannya. Naurin otonan bertujuan untuk membayar utang terdahulu, agar kehidupan saat ini jauh lebih baik. Selain itu, karakter seseorang yang baik dan buruk juga terlihat dari hari kelahirannya. Berikut ini merupakan watak baik dan buruk seseorang yang lahir pada Buda Kliwon Ugu berdasarkan kalenderbali.org
- Memiliki tutur kata yang sopan. Segal perkataan yang terucap dapat membuat orang lain simpati terhadap dirinya. Sebelum berucap, akan dipikirkan terlebih dahulu. Hal itu karena memiliki pikiran dan sudut pandang yang luas. Apapun yang terucap tidak akan membuat orang lain kecewa, dan bahkan membuat orang lain senang. Tetapi sesorang yang lahir pada hari ini sering merasa salah paham dan putus asa, apalagi ketika mendengarkan kata - kata kasar. Memang orang ini cepat marah, tetapi dia juga cepat meredakan amarahnya.
- Karena kecerdasarnya, membuat orang yang lahir pada hari ini memiliki sifat cerdar, gemar memberikan nasehat kepada orang lain. Apalagi diimbangi dengan tutur kata yang sopan. Maka seseoarang yang mendengarkan akan tercerahkan. Sehinga dia memiliki banyak teman karena nasehat dan kesetiakawanannya.