Hari Buda Kliwon Ugu
Dalam Lontara Sundarigama, Hari ini merupakan hari pasucian Sang Hyang Ayu yang bertujuan untuk ngastiti Hyang Nirmala Jati, merupakan kekuatan Sang Hyang Siwa dalam menganugrahi rejeki.
Hari Buda Kliwon Ugu diperingati setiap 210 hari atau setiap 6 bulan sekali. Jatuh perasaanya berdasarkan pertemuan antara Saptawara Buda atau Rabu, Pancawara Kliwon dan Wuku Ugu. Atau jatuh setiap Rabu / Buda Kliwon Ugu. Dalam Lontara Sundarigama, Hari ini merupakan hari pasucian Sang Hyang Ayu yang bertujuan untuk ngastiti Hyang Nirmala Jati. Sang Hyang Nirmala Jati merupakan kekuatan Sang Hyang Siwa dalam menganugrahi rejeki. Dalam Lontar Sundarigama juga menyebutkan bantennya, adapun bantennya yakni canang yasa, wangi - wangian. Serta menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur dan di sanggah. Selain itu, pada hari ini juga melaksanaan pemujaan untuk keselamatan di Tri Mandala, yaitu diri sendiri, sanak saudara dan negara.

Kutipan Lontar Sundarigama

Berdasarkan Lontar Sundarigama, menyebutkan tentang Hari Buda Kliwon Ugu, yaitu sebagai berikut :
Buda Kliwon Ugu pasucian Sang Hyang Ayu, kalingania astiti Hyang Mami Nirmala, Shang Yhang Mas Manik meketel, prakertinia canang yasa wangi-wangi, kembang payas, ring luuring aturu, muang ring sanggar / Padmasana.
Artinya : Buda Kliwon Ugu merupakan pasucian Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati. Bantennya canang yasa, dan wangi - wangi. Menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur, serta di sanggah / Padmasana.

Dalam lontar tersebut juga menyebutkan tentang hal - hal yang musti kita lakukan pada saat Hari Buda Kliwon Ugu, kutipan lontar tersebut sebagai berikut :

Kapertama, Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira. Kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi. Katigania ayuning praja mandala.
Artinya: Pertama, untuk memohon keselamatan Tri Mandala, untuk memohon keselamat terhadap diri sendiri. Kedua, untuk memohon keselamat sanak keluarga seketurunan. Ketiga, memohon keselamat Negara, Alam beserta isinya.

Buda Kliwon

Terdapat enam jenis Buda Kliwon, yang perayaannya setiap 35 hari sekali. Adapun keenam jenis Buda Kliwon tersebut yaitu Buda Kliwon Sinta, Gumbreg, Dungulan, Pahang, Matal, dan Ugu. Buda Kliwon adalah Dewanya Sang Hyang Siwa Mahadewa, beliau merupakan Dewanya segala Dewa. Rabu/ Buda menurut pengideran Nawa Dewata terletak di barat, Dewanya Sang Hyang Mahadewa. Beliau merupakan penguasa alam semesta. Sedangkan Kliwon terletak di tengah, dengan dewanya Sang Hyang Siwa sebagai Dewanya segala Dewa. Kedua aspek Dewata ini bertemu pada hari Buda Kliwon, sehingga manusia memuja manifestasi beliau dalam berbagai odalan atapun dalam berbagai hari Buda Kliwon lainnya.

Seperti halnya dalam Lontar Sundarigama, dalam lontar tersebut jelas menyebutkan manfaat hari Buda Kliwon, yaitu untuk memuja Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati. Pemujaan tersebut bertujuan untuk memohon keselamata ketiga dunia, yaitu diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta secara keseluruhan.

Hal ini juga sejalan dengan aspek dewata yang bertemu pada hari Buda Kliwon. Sanghyang Mahadewa sebagai penguasa alam semesta beserta isinya, hal ini juga termasuk ketiga dunia yaitu diri sendiri, sesama manusia dan alam semesta. Alam tersebut juga disebut Bhuana Agung dan Bhuana Alit.

Dalam Kalender Bali, hari Buda Kliwon sangat baik untuk melaksanakan sembah bakti kepada Ista Dewata. Bertujuan untuk memperoleh penganugrahan terhadap Tri Loka Bhuana Agung ( Swah Loga, Bwah Loga, dan Bhur Loka). Serta bertujuan untuk memohon peleburan mala/ kekotoran yang ada di Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Serta agar terbebas dari pengaruh - pengaruh negatif Tri Mala (perbuatan, perkataan dan pikiran yang hina dan kotor) atau pengaruh yang berlawan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha.

Dengan melaksananya rangakaian kegiatan ataupun upacara pada hari Buda Kliwon, maka kita sebagai manusai juga ikut serta mendoakan segala yang ada di dunia ini. Bahkan dituntut untuk tidak selalu mementingkan diri sendiri. Karena di duni ini hidup tidak sebatas mementingkan diri sendiri.

Watak dan Karakter Kelahiran pada Buda Kliwon Ugu

Selain merayakan Upakara perayaan, pada hari ini pasti merasakan kelahiran atau otonan terhadap seseorang yang terlahir ke dunia ini. Perayaan otonan merupakan pelaksanaan upacara keagaam setelah kelahiran anak. Sama seperti perayaannya, pelaksanaan perayaan otonan dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Serta perayaannya sesuai hari kelahiran sang anak. Tujuan dari pelaksanaan upacara ini yaitu untuk menebus kesalahan - kesalahan dan keburukan - keburukan terdahulu, agar kehidupan saat jauh lebih baik.

Berdasarakan hari kelahirannya, watak dan karakter sesorang itu berbeda - beda. Meskipun mebayara atau naurin hutang - hutang telah dilaksanakan pada saat upacara otonan, tetapi watak dan karakter  seseorang juga dipengaruhi oleh hari kelahirannya. Naurin otonan bertujuan untuk membayar utang terdahulu, agar kehidupan saat ini jauh lebih baik. Selain itu, karakter seseorang yang baik dan buruk juga terlihat dari hari kelahirannya. Berikut ini merupakan watak baik dan buruk seseorang yang lahir pada Buda Kliwon Ugu berdasarkan kalenderbali.org

  1. Memiliki tutur kata yang sopan. Segal perkataan yang terucap dapat membuat orang lain simpati terhadap dirinya. Sebelum berucap, akan dipikirkan terlebih dahulu. Hal itu karena memiliki pikiran dan sudut pandang yang luas. Apapun yang terucap tidak akan membuat orang lain kecewa, dan bahkan membuat orang lain senang. Tetapi sesorang yang lahir pada hari ini sering merasa salah paham dan putus asa, apalagi ketika mendengarkan kata - kata kasar. Memang orang ini cepat marah, tetapi dia juga cepat meredakan amarahnya.
  2. Karena kecerdasarnya, membuat orang yang lahir pada hari ini memiliki sifat cerdar, gemar memberikan nasehat kepada orang lain. Apalagi diimbangi dengan tutur kata yang sopan. Maka seseoarang yang mendengarkan akan tercerahkan. Sehinga dia memiliki banyak teman karena nasehat dan kesetiakawanannya.
Seseorang yang lahir pada hari ini juga memiliki sifat keraguan. Terutama dalam mengambil keputusan karena hatinya sering guncang, sukar menetapkan tujuan, bahkan sering merasakan kegelisahan. Cobalah untuk memanfaatkan kecerdasar untuk mengambil keputusan. Serta usahakan untuk mengendalikan diri sendiri dan jangan gegabah.

Kesimpulan

Hari raya Buda Kliwon jatuh setiap 35 hari sekali, sehingga dalam enam bulan terdapat enam jenis Hari Buda Kliwon. Keenam jenis tersebut yaitu Buda Kliwon Sinta, Gumber, Dungulan, Pahang, Matal, dan Ugu. Pelaksanaan peringatan Hari Buda Kliwon Ugu setiap 210 hari sekali. Peringatannya berdasarkan pertemuan Saptawara Buda atau Rabu, Pancawara Kliwon dan Wuku Ugu. Tujuan dari upakara ini yaitu untuk ngastiti Sanghyang Nirmala Jati agar memperoleh penganugrahan berupa rejeki. Selain itu, Hari ini juga bertujuaan untuk memohon keselamatan terhapat Tri Mandal. Ketiga permohonan tersebut yaitu memohon keselamatan kepada diri sendiri, kepada orang lain dan kepada alam semesta beserta isinya. Agar semua kehidupan dapat berjalan secara harmonis. Serta untuk diri sendiri agar mampu menerapkan ajaran Tri Kaya Parisudha. Bukan hanya penerapannya pada hari raya tertenut, tetapi pada kehidupan setiap harinya harus mampu menerapkan perkataan, perbuadan dan pikiran yang baik.  
Scroll to Top